We The Fest #Day 1

It's not just about concert , it's experience" 
Mungkin ini adalah sebuah kalimat yang pas untuk konser We The Fest 2017. Konser yang berlangsung tanggal 11-13 Agustus 2017 ini berlangsung sangat meriah karena mengundang semua musisi terkenal dengan genre anak muda yang sedang digandrungi saat ini dan saya turut ikut dalam konser ini. Konser We The Fest (WTF) sebenernya sudah ada sejak tahun 2015 hanya saja saya baru ikut We The Fest 2016 setahun yang lalu dan tempatnya pun berada di Istora Senayan ditambah dengan hujan yang turun membuat suasana semakin menghipnotis. Namun untuk tahun ini, tempat pelaksanaan berlangsung di Jiexpo Kemayoran yang tentunya menjadi berkah bagi saya (hanya 10 menit dari rumah, deket kan hehehehh). Meskipun 3 hari , saya membeli untuk 2 hari yaitu tanggal 12-13 Agustus karena tiket untuk tanggal 11 sudah sold out dan saya pikir wajar karena di hari itu Kodaline dan The Kooks tampil. 

 Untuk hari sabtu , musisi yang tampil adalah Lany , Daya , Phoenix , Snakehips , Cash Cash , Autograf , Potret. Btw , We the fest terdiri dari 2 panggung yaitu WTF Stage (Utama) dan Banana Stage. Perbedaanya adalah WTF Stage berada di luar (Outdoor) dan menampung jumlah yang besar sedangkan Banana Stage berada di sebuah ruangan tertutup (Indoor) dengan ukuran yang tidak sebesar WTF Stage. Untuk musisi yang paling saya tunggu adalah Lany dan Snakehips yang lagu"nya banyak saya koleksi di laptop ataupun Hp. Karena Lany tampil jam 7 jadi saya memutuskan datang sekitar jam 6. 

 Lany adalah sebuah Band dengan aliran alternative rock asal Los Angeles yang terdiri dari 3 personel yaitu Paul Klein , Charles Priest , Jake Goss yang terbentuk pada tahun 2014. Meskipun lagu mereka jarang terdengar di radio" di Indonesia , nama mereka sudah sangat terkenal di kalangan anak muda di Indonesia.

Waiting 

Setelah 1 jam menunggu, akhirnya Lany tampil juga yang disambut meriah dan histeria penonton yang kebanyakan adalah cewe (cowo juga banyak sih hehehe) apalagi Paul Klein dengan gaya asiknya membuat para penonton ikut bernyanyi. Mereka membawakan lagu" terkenal mereka yang menjadi lagu favorit saya seperti "Pink Skies" , "Good Girls", "Yea Baby", "13" dan tentu saja "ILYSB" yang paling hits.
When they played "ILYSB" song 

Mungkin lagu "ILYSB" adalah lagu yang paling dihafal dan disukai oleh para penonton termasuk saya karena lagu tersebut langsung disambut meriah dan dinyanyikan secara bersama-sama ketika lagu tersebut dimainkan yang membuat suasana semakin larut dalam lantunan lagu mereka. Setelah 1 jam , akhirnya mereka bubar dan tentu saja saya kecewa mengapa hanya 1 jam? kenapa ga 2 jam aja ? Hahahahha.

Okey and next is Daya ! Daya ini bukan sabun deterjen loh yah hahahah , Daya adalah seorang penyanyi cewe Amerika keturunan India yang terkenal lewat lagu "Don't Let Me Down"-nya yang duet dengan The Chainsmokers. Jujur saya ga terlalu suka dengan penyanyi ini karena hanya tahu 3 lagu saja tetapi saya memutuskan untuk nonton karena penasaran akan lagu"nya apakah asik atau tidak. Btw, kalo saya mau cerita , stage senakin penuh dengan penonton yang untungnya tidak membuat saya pingsan tapi saya pintar cari celah biar ga pingsan hahahaha. 


Daya akhirnya muncul dan disambut meriah oleh penonton dan kalo boleh jujur , penampilan dia itu lumayan asik sehingga saya pun yang tidak banyak tahu lagu dia pun ikut menikmati lantunan lagu yang dia bawakan. Penampilanya yang paling meriah adalah ketika dia menyanyikan lagu "Don't Let Me Down" yang terkenal itu dan membuat satu stage seolah keras sekali hahahaha.

Setelah Daya selesai tampil , musisi selanjutnya adalah Autograf yang merupakan sebuah band elektro asal Chichago yang beranggotakan 2 personel yaitu Louis Kha dan Jake Carpenter. Untuk band ini , jujur saya tidak tahu sama sekali karena tidak pernah mendengar ataupun menonton mereka di youtube. Kebetulan karena stage agak sepi karena banyak orang yang keluar sementara untuk menonton Phoenix di WTF Stage jadi saya dan teman" bisa duduk untuk mengistirahatkan kaki dan badan untuk sementara sambil menonton Autograf. Autograf tergolong cukup unik karena mengandalkan drum dan piano sebagai konsep musik mereka ketika tampil. Setelah setengah jam duduk , kita pun kembali berdiri untuk menonton penampilan Autograf yang cukup memukau dengan dentungan drum dan permainan piano yang semakin lama semakin seru dan luar biasa. Buat kalian yang belum tahu mungkin kalian bisa buka di youtube untuk melihat permainan mereka
Autograf "Shaked" The Stage

Lama" stage semakin penuh dan tentu saja tampaknya sangat berpengaruh terhadap penampilan Autograf. Suasana menjadi sangat meriah sekitar 15 menit terakhir karena Autograf menaikan tempo permainan mereka menjadi lebih keras dan cepat. Di akhir penampilan, mereka memainkan lagu Daft Punk "One More Time" dengan dentuman drum yang luar biasa dan disambut tangan meriah oleh semua penonton.

Okey dan ini adalah puncaknya !! Snakehips !!
Snakehips adalah grup DJ beranggotakan 2 personel cukup tenar untuk saat ini meskipun mereka yah pastinya tidak terkenal seperti Hardwell ,Tiesto, Dimitri Vegas, Martin Garrix Dll. Snakehips memang berbeda dengan dj lainya dalam urusan konsep musik mereka. Snakehips lebih ke aliran "deephouse" dibanding EDM. Jika EDM memainkan musik sangat kencang dan berisik maka Deep House lebih ke musik santai dengan dentungan melodi yang agak lambat dan itu terlihat dari semua lagu Snakehips di radio ataupun Youtube.

Penonton yang memadati stage tampaknya sudah sangat menunggu penampilan DJ asal Inggris tersebut bahkan mungkin lebih padat daripada penampilan Lany ataupun Daya sebelumnya. Maklum , Duo DJ yang bernama Oliver Lee dan James Carter sudah menciptakan banyak lagu yang sudah sangat terkenal dan sering dimainkan di semua radio di Indonesia. 


Snakehips Changed The "Game"

And this is it !!! Kehadiran mereka ke atas panggung langsung disambut sangat meriah sehingga suasana menjadi sangat pecah. Mereka memainkan musik dengan cita rasa hard EDM yang memancing semua orang untuk bergoyang dan berdansa. Awalnya , saya sempat kecewa karena mereka tidak memainkan irama musik deep house yang sering mereka terapkan di lagu" mereka namun saya tetap terlarut dalam euforia musik mereka. Hampir semua lagu dimainkan oleh mereka sampai puncaknya ketika mereka memainkan salah satu lagu favorit saya yaitu "Warm Water" dari Banks yang menenggelamkan saya dalam suasana Deep House yang saya sukai. Selama 1 lebih mereka membuat semua orang bergoyang akhirnya mereka selesai juga. Namun sebelum pamit , mereka memainkan lagu mereka yang paling terkenal yaitu "All My Friends" yang sering diputar di semua radio di Indonesia. Lagu tersebut langsung disambut histeria dan gemuruh penonton yang memang sudah menanti lagu tersebut.


Snakhips And The Crowd during 
"All My Friends"

 Semua penonton ikut bernyanyi lagu tersebut dari awal sampai akhir lagu yang seolah menimbulkan sebuah magnet sihir yang luar biasa di stage. Penampilan akhir mereka adalah puncak dari We The Fest 2017 day 1.
Want to know about day 2 ?
Soon in my blog 👌


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stasiun Kota Tua Jakarta, "Something that never Gets Old"

DJAKARTA WAREHOUSE PROJECT : " Come, Take The Moment and Be Free"

PON YOUR TONE " Gegap Gempita ala 80-an"