DISKORIA SELEKTA : " Simbol Kebangkitan Kembali Musik Disko Indonesia dan Euforia Musik Disko di Tanah Air"


DJ atau yang nama kepanjanganya Disk Jockey, siapa yang tidak mengenal itu? apalagi untuk generasi milenial yang akhirnya sekarang ini kita menyebutnya dengan istilah EDM (Elektronical Dance Music). Jika EDM begitu mendominasi dan menjadi favorit bagi generasi milenial di era sekarang ini, bagaimana dengan musik disko ? mungkin jika mendengar kata disko, yang terbayang di benak pasti adalah sebuah aliran musik di era tahun 80 hingga 90-an yang begitu mendominasi kalangan anak muda saat itu.

 Berbicara tentang musik disko, tentu sangat berbeda dengan aliran EDM yang kita kenal seperti sekarang ini meskipun sama-sama mampu membuat para hadirin berdansa, jika EDM lebih menampilkan musik yang cukup keras dan membuat telinga istilahnya budeg lain dengan disko yang lebih menampilkan gaya musik yang tenang dengan detukan lagu yang cukup menarik. Jika berbicara mengenai sejarah musik disko, tentu saja aliran musik ini ditenarkan oleh para musisi barat dan meskipun sudah ada sejak era perang dunia II, aliran disko modern sudah ada sejak era 70 hingga 80-an dan pertama kali ditandai dengan kehadiran para musisi top saat itu seperti Bee Gees, Pink Floyd, Earth Wind & Fire, ABBA, John Travolta. Bagaimana dengan perkembangan musik disko di Indonesia ? Musik disko masuk ke Indonesia pada era 80-an setelah euforia musik disko yang dibawa oleh para musisi barat yang disebutkan di atas. Era musik disko Indonesia berawal dari kehadiran musisi jenius yang bernama Fariz Rustam Munaf atau yang dikenal dengan sebutan Fariz RM berhasil membawa warna baru untuk musik Indonesia dengan lagu-lagu terbaik ciptaanya seperti Sakura, Barcelona, Selangkah keseberang, Diantara Kata, Nada Kasih dan lagu-lagu lainya.

 

    Kehadiran Fariz RM sukses menarik perhatian para pecinta musik yang didominasi oleh para remaja saat itu, tak heran apabila di kemudian waktu setelah kemunculan Fariz RM, banyak pendatang musik baru yang membawa konsep disko layaknya Fariz RM seperti Trio Libels, Fathur, Titi DJ, The Groove bahkan hingga Chrisye yang juga turut memproduksi lagu ala diskonya. Munculnya euforia disko ini setidaknya menghapus rasa jenuh para penikmat musik lokal dimana pada masa itu pasar musik Indonesia  hanya didominasi oleh lagu-lagu melow yang hanya berisi lagu-lagu tentang kegalauan cinta dan rock n roll yang selalu diputar di radio.   

Kehadiran musik disko di Indonesia bukan hanya berpengaruh terhadap perubahan lagu di radio Indonesia tetapi juga berpengaruh terhadap style dan kehidupan malam anak muda saat itu sehingga muncul suatu istilah tempat yang bernama Diskotik yaitu suatu tempat dimana musik disko dimainkan dengan pencahayaan lampu yang gemerlap atau diistilahkan  remang-remang dimana tempat ini selalu ramai oleh para penikmat musik disko dengan gaya penampilan ala rambut keriting/kribo untuk pria, celana gombrong , kemeja dengan corak bergaris-garis ditemani oleh minuman keras. Diskotik banyak berada di setiap sudut kota  terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Medan. Pada era itu, pengunjung diskotik lebih didominasi oleh anak muda yang terbagi atas anak kuliah, anak SMA, ataupun pekerja kantoran yang ingin menikmati suasana malam akhir pekan. Diskotik bukan hanya sebagai tempat untuk menikmati musik disko semata tetapi juga sebagai tempat pencarian jati diri, pergaulan baru, hingga mencari jodoh. 

Para "penghuni" diskotik era 80-90an 
Sumber : merahputih.com 

Fenomena disko di Indonesia sempat tenggelam di era tahun 2000-an seiring dengan perubahan arah industri musik Indonesia yang lebih dominan dengan hiphop, pop, rock, dll. Di masa inilah musik disko sempat mengalami mati suri meskipun diskotik masih ramai oleh pengunjung. Lalu apakah hingga sekarang ini musik disko tetap mengalami mati suri ? tentu tidak ! 

Dalam 2 tahun terakhir ini, industri musik Indonesia diwarnai dengan kehadiran duet duo DJ yang bernama Diskoria Selekta . Diskoria Selekta beranggotakan 2 DJ yang bernama Fadli Aat dan Merdi Simanjuntak yang terbentuk dari suatu brand musik yang bernama Suara Disko ini terbukti sukses memberikan kejutan dan menarik perhatian publik saat ini. Yang membuat mereka terkenal pada saat ini tentu bukan karena faktor fashion style yang menjadi sumber ketenaran artis Indonesia umumnya pada saat ini melainkan karena mereka mampu mengembalikan memori nostalgia akan lagu-lagu lawas yang sempat terkenal di masa lalu terhadap generasi millenial sekarang ini ataupun kepada mereka yang kelahiran tahun 70-80an yang rindu dengan lagu-lagu yang menghiasi masa remaja mereka. Banyak lagu-lagu dari musisi lawas yang seringkali mereka bawakan saat sedang show antara lain Chrisye dengan lagu " Galih dan Ratna", Fariz RM dengan lagu "Sakura",  Sheila Majid dengan lagu "Sinaran", ME dengan "Inikah Cinta", hingga The Groove dengan lagu "Khayalan"- nya.  Sungguh menarik, bukan ?  

Diskoria Selekta ketika tampil di Filosofi Kopi Blok M, Jakarta Selatan 

Lalu apa yang menjadi alasan kehadiran mereka di belantika musik Indonesia ? Apakah karena rasa jenuh dengan industri musik Indonesia saat ini ataukah karena kerinduan semata ? 
Dalam suatu wawancara dengan salah satu tabloid, keduanya baik Merdi dan Aat mengakui bahwa gaya musik dalam lagu-lagu Indonesia di masa lalu memiliki suatu estetika dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lagu-lagu modern dalam industri musik Indonesia sekarang ini dan oleh karena itu mereka bertekad memaksimalkan lagu-lagu di masa lalu tersebut dengan baik agar dapat diterima oleh crowd sekarang ini dan itu terbukti ketika Fariz RM selalu tampil bersama mereka ketika sedang show. Alasan yang kedua, mereka mengungkapkan bahwa "musik Indonesia harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri" mengingat musik luar negeri lebih jauh mendominasi di Indonesia pada saat ini.  

Jika dilihat dari dua alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Diskoria Selekta tidak hanya ingin menjadi pengulang nostalgia atau pengisi suatu event semata. Pastinya, kedepanya mereka sangat serius untuk menjadi salah satu penggebrak industri musik Indonesia dan membawa kembali kejayaan musik Indonesia di masa depan. Keseriusan mereka untuk menembus menjadi salah satu musisi terkemuka terbukti dengan lagu " Balada Insan Muda" yang berhasil dirilis pada bulan Februari 2019. Tentu saja, kita semua berharap mereka terus berkarya untuk menciptakan lagu-lagu berkualitas lainya untuk menghiasi kehidupan para generasi muda hingga masa berpuluh tahun mendatang, sama seperti lirik "Balada Insan Muda" yang berisi 

Balada
Insan muda dimadu cinta
Ingin dia selalu ada
Dekatku
Tak ingin waktu terasa cepat berlalu

Sumber : Rajalyric














Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stasiun Kota Tua Jakarta, "Something that never Gets Old"

DJAKARTA WAREHOUSE PROJECT : " Come, Take The Moment and Be Free"

PON YOUR TONE " Gegap Gempita ala 80-an"