Kunto Aji dan Mantra Mantra-nya


Tak ada yang seindah matamu
Hanya rembulan
Tak ada yang selembut sikapmu
Hanya lautan
Tak tergantikan, oh
Walau kita tak lagi saling
Menyapa  

  Berikut adalah sepenggal lirik dari lagu ciptaan Kunto Aji yang berjudul "Pilu Membiru". Sebuah lirik yang bukan hanya menggambarkan seorang pria yang tergila-gila dengan gadis idamanya tetapi juga seakan membawa makna cinta dalam keindahan dunia semesta. Itulah ciri khas dari Kunto Aji, yang selalu menciptakan lirik lagu dengan Sajak kata Bahasa Indonesia dipadukan dengan melodi yang indah. Siapapun yang mendengarkan semua lagu yang dibawakanya pasti seolah akan terhipnotis dan tenggelam dalam alam semesta yang digambarkan dalam setiap lirik lagu yang dituliskanya. 

  Lalu apakah ini berlebihan ?  tentu saja tidak, jika tidak percaya cobalah datang sekali saja ke konsernya secara langsung. Itu dibuktikanya pada konser We The Fest 2019 dimana dia menjadi salah satu musisi yang tampil dalam Summerfest terbesar di Asia Tenggara tersebut. Meski We The Fest terkenal dengan konser yang berkonsep Internasional dengan didominasi musisi luar negeri namun tak menyurutkan para pengunjung untuk mendatangi stage dimana Kunto Aji sebagai salah satu musisi lokal akan tampil bahkan 30 menit sebelum Kunto Aji tampil, para pengunjung sudah tampak memenuhi area penonton untuk menyaksikan penampilan musisi kelahiran Jogjakarta yang terkenal dengan rambut kribo-nya tersebut. Nyatanya, pengorbanan para pengunjung tersebut terbayarkan dengan penampilan luarbiasa Kunto Aji dan rekan band-nya untuk mengeluarkan semua Mantra yang mampu menghanyutkan para penonton dalam setiap lantunan lagu dan melodi yang dibawakanya. 

Kunto Aji di We The Fest 2019
(Sumber : Dok_Pribadi) 

 Mungkin hingga saat ini masih banyak yang bertanya-tanya mengapa Kunto Aji memilih kata "Mantra" dalam konsep album dan setiap lagunya. Dalam KBBI, Mantra adalah kata, suku kata, bunyi, dan sekumpulan kata-kata yang dianggap mampu menciptakan perubahan ( misalkan spiritual). Dalam Bahasa Sansekerta, Mantra sejatinya merupakan "pewujudan pikiran" yang mempresentasikan keilahian dan kekuatan batin yang menggunakan pengaruh mereka dengan getaran suara. Dari penjelasan kedua sumber di atas, kita dapat langsung menyimpulkan bahwa Kunto Aji menciptakan lirik lagu dan irama musik dengan mengajak para pendengar seolah berkomunikasi dengan Sang Pencipta dan alam semesta yang mampu memberikan kesejukan dan kedamaian di hati manusia. Ini dapat ditemukan dalam lagu yang berjudul "Rehat" yang dirilis pada tahun 2018. Rehat bagi banyak orang mungkin dapat diartikan sebagai " momen istirahat sejenak". Namun di lirik lagu ini, Kunto Aji seakan mengajak seluruh orang yang mendengarkan lagu tersebut untuk lebih mensyukuri hidup di dunia yang dapat dikatakan cukup keras dan banyak tantangan ini. Kunto Aji sepertinya tidak main-main dalam menciptakan lagu ini, dia memasukan konsep "self-healing" dalam lagu ini berdasarkan pada pengalaman dirinya yang sempat berurusan dengan kesehatan mental dan maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh banyak orang karena dengan alasan tidak kuat menghadapi tekanan hidup.   

Opening video lagu Rehat 
(Sumber : YouTube) 

   Kunto Aji juga menyelipkan frekuensi 396 Hz dalam lagu Rehat tersebut. Alasanya, menurut penilitian frekuensi tersebut dapat mengeluarkan energi negative yang dapat menyehatkan mental. Lalu apakah mantra tersebut berhasil muncul dalam lagu rehat tersebut ? ternyata respon yang disampaikan para pendengar ternyata berhasil. Banyak yang menangis setelah mendengar lagu rehat tersebut terlebih banyak juga yang menjadikan lagu tersebut sebagai "terapi" ketika sedang mengalami stress berat ataupun masalah besar. 

"Jangan berhenti berjuang" mungkin itulah yang ingin disampaikan kepada seluruh manusia di bumi ini untuk tetap berjuang menghadapi tantangan hidup.  

(Sumber : YouTube) 

Terima kasih Kunto Aji atas semangat yang telah kau berikan !


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stasiun Kota Tua Jakarta, "Something that never Gets Old"

DJAKARTA WAREHOUSE PROJECT : " Come, Take The Moment and Be Free"

PON YOUR TONE " Gegap Gempita ala 80-an"