Bandung , "Sejuta Cinta di Bumi Parahyangan"

Bandung....
 Mungkin sebuah nama yang sangat tidak asing bagi kita sebagai orang Indonesia.
Yeap , Bandung adalah salah satu daerah yang paling diserbu oleh banyak orang Jakarta kalau libur apalagi kalo libur lebaran atau natal dan pastinya membuat macet di satu kota. Untuk semua teman" ato keluarga yang sudah saya kenal, apa sih kesan mereka yang muncul pertama kali pas dengar kata "Bandung" ketika saya bertanya kepada mereka ? Sudah saya tebak , mereka pasti menjawab tempat belanja , makanan enak , kue molen dan udara Bandung yang dingin. Ketika semua orang sudah mulai jenuh dengan Bandung.Namun tidak bagi saya, mengapa ? Karena Bandung memberi banyak kenangan dan kesan terhadap saya.  

  Saya lahir di Jakarta pada tahun 1997 dan dapat dibilang saya adalah orang Betawi. Meski demikian , kakek dan nenek saya adalah orang Bandung yang sudah menetap sejak dulu sehingga saya dan keluarga sering pergi ke Bandung setiap minggu untuk bersilahturami dan berlibur. Ketika saya masih kecil mungkin masih berada di tingkat SD, kakek seringkali membawa saya berkeliling di jalan Braga yang saat itu masih tidak terlalu ramai dibanding dengan sekarang. Kebetulan kakek dan nenek saya tinggal di jalan Padjajaran sehingga untuk ke jalan Braga tidaklah jauh. Biasanya kita berjalan" di jalan Braga setiap sore mungkin antara jem 5 hingga 6 sore hanya untuk menikmati suasana Sunset/tenggelamnya matahari karena kakek saya sangat senang dengan suasana senja yang menurutnya dapat membawa ketenangan batin dalam dirinya. Mungkin karena rutinitas itulah yang menyimpan memori dan kenangan di pikiran saya yang seringkali membuat saya selalu ingin ke Bandung setiap saat.

Beauty Sunset di Braga

Untuk rumah kakek dan nenek , sangat mirip dengan bentuk rumah peninggalan Belanda pada umumnya karena berhubung mereka sudah menetap di Bandung secara turun menurun. Dulu setiap sore, kita selalu main layang" di luar rumah bareng dengan saudara lainya karena saat itu belum ada aplikasi game android seperti sekarang ini sehingga layang" adalah mainan utama saat itu. Mungkin juga dipikir" masa" itu sepertinya lebih baik daripada jaman sekarang karena kita lebih mudah berinteraksi sosial dengan banyak orang tanpa pengaruh gadget. Saya masih ingat ketika sudah sore seperti itu, saya selalu pakai jaket biar tidak dingin karena berhubung Bandung kalo sore dingin banget hahaha.
Tampak Depan Rumah Kakek di jalan Padjajaran 

Mungkin itulah sedikit dari kenangan saya akan Bandung meskipun kakek dan nenek telah meninggal lama namun tampaknya kenangan indah tersebut tidak mungkin dihapus. Bahkan hingga kini, saya masih selalu menyempatkan diri ke rumah peninggalan kakek dan nenek untuk sekedar nostalgia akan masa kecil. Kakek pernah berpesan "meskipun sudah sukses di kota , jangan sekali" melupakan kampung halaman." dan itulah yang saya lakukan hingga kini.

Hatur nuhun


Pohon depan rumah Kakek 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stasiun Kota Tua Jakarta, "Something that never Gets Old"

DJAKARTA WAREHOUSE PROJECT : " Come, Take The Moment and Be Free"

PON YOUR TONE " Gegap Gempita ala 80-an"