Raoul Wallenberg : Malaikat Penyelamat Keturunan Yahudi Di Perang Dunia II


   Perang Dunia II telah meninggalkan trauma dan luka yang cukup mendalam bagi para keturunan Yahudi. Slogan anti Yahudi atau dikenal dengan Juden Frei yang diproklamirkan Adolf Hitler telah merenggut jutaan nyawa keturunan Yahudi tidak berdosa mulai dari anak-anak hingga lanjut usia yang harus menemui ajal mereka dalam ruang gas di kamp konsentrasi. Di tengah ribuan kisah dari kebengisan dan kekejaman Nazi dalam membasmi Yahudi, terdapat kisah kemanusiaan tentang satu sosok yang menjadi malaikat penyelamat ribuan keturunan Yahudi dari Holocaust. Sosok tersebut adalah Raoul Wallenberg. 

  Raoul Wallenberg adalah Diplomat berkebangsaan Swedia yang bertugas di Konsulat Swedia yang bermarkas di kota Budapest,ibukota Hungaria. Hungaria adalah negara di Eropa Timur yang menjadi bagian dari sekutu Nazi yang tergabung dalam poros Axis. Hungaria menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah keturunan Yahudi terbesar di Eropa pada saat itu setelah Jerman dan Polandia dengan jumlah 861.000 juta jiwa menurut sensus pada tahun 1941. Sebagai bagian dari sekutu Nazi, Miklos Horthy, Admiral dan pemimpin konservatif di Kerajaan Hungaria juga turut melaksanakan operasi Juden Frei layaknya Adolf Hitler. Sekitar 400.000 keturunan Yahudi yang telah bertahun-tahun hidup secara damai di Hungaria ditangkap dan dideportasi ke kamp konsentrasi Yahudi Auschwitz di Polandia yang kelak akan terkenal sebagai kamp dengan jumlah Holocaust terbesar dalam sejarah Perang Dunia II. 

                                          
                                Ribuan Keturunan Yahudi Hungaria Dalam Tahap Deportasi 
Sumber : budapestbeacon.com

   Wallenberg dikirimkan untuk bertugas di Budapest sebagai Sekretaris di Konsulat Swedia pada 1944. Ketika tiba di Budapest, Wallenberg menyaksikan sendiri bagaimana ribuan keluarga keturunan Yahudi ditangkap, disiksa, dan diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh prajurit Waffen SS dan prajurit lokal Hungaria. Setelah menjadi saksi dari semua kejahatan tersebut, Wallenberg kemudian memutuskan untuk melakukan misi penyelamatan yang cukup mempertaruhkan nama dan nyawanya, Bersama dengan salah seorang Diplomat Swedia lainya yang bernama Per Anger, Wallenberg mulai melakukan pencetakan dan pembuatan Schutzpass yaitu sebuah passport yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan hak istimewa agar bepergian secara bebas dan mendapatkan proteksi diri serta mencegah seseorang khususnya keturunan Yahudi tersebut untuk ditangkap oleh Gestapo (polisi Nazi) ataupun bebas dari kamp konsentrasi. Passport tersebut berisi cap legalisir dan tanda tangan resmi Konsulat Swedia yang berarti siapapun yang memegang Passport tersebut mereka dapat memasuki objek penting milik Konsulat Swedia di Budapest untuk mendapatkan perlindungan. 

                                 
                                                     
                                            Schutz-Pass yang dikeluarkan oleh Wallenberg 
                                                                                            Sumber : bbc.com  

     Passport tersebut kemudian dibagikan dan disalurkan kepada ribuan keluarga keturunan Yahudi  entah itu di dalam kamp kerja paksa, rumah tahanan ataupun Rumah Sakit. Setelah meraih Schutzpass tersebut, orang-orang keturunan Yahudi tersebut beserta keluarganya segera mengamankan diri menuju berbagai objek bangunan milik Konsulat Swedia yang tersebar di seluruh Budapest. Total terdapat 32 objek bangunan yang "dibajak" oleh Wallenberg untuk digunakan sebagai Safehouse sebagai tempat penampungan keturunan Yahudi yang diselamatkan dengan Schutzpass tersebut. Seluruh bangunan tersebut dipasangkan dengan bendera Swedia pada bagian atapnya dan di bagian depan bangunan tersebut dipasang papan tanda bertuliskan The Swedish Research Institute dan The Swedish Library untuk memperjelas bahwa bangunan tersebut adalah bangunan resmi milik pemerintahan Swedia sehingga tidak bisa dimasuki secara paksa oleh prajurit Nazi. 

    Menurut pengakuan dari Eva Meisels, salah satu keturunan Yahudi yang beserta keluarganya diselamatkan olehWallenberg, seluruh pengungsi Yahudi yang menetap di Safehouse tersebut mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang sangat layak mulai dari tempat tidur, pakaian, porsi makan yang tercukupi hingga perawatan dan pengobatan bagi mereka yang sakit. Keadaan ini tentu saja sangat kontras dengan kamp konsentrasi Nazi yang kekejaman dan perlakuanya diibaratkan seperti sebuah neraka bagi mereka.  

                                                  
                                                 Gedung Konsulat Swedia di Budapest
                                                         Sumber : raoulwallenberg.net  

   Meskipun memiliki jabatan sebagai Diplomat, Wallenberg seringkali mendapatkan ancaman dari tentara Nazi ketika sedang melakukan misi penyelamatanya. Dalam adegan film Wallenberg A Hero's Story pada tahun 1985 dimana film tersebut diproduseri oleh Richard Irving dan sosok Wallenberg yang diperankan oleh aktor Richard Chamberlain ketika itu berada di sebuah kamp dimana para tahanan Yahudi diperintah untuk kerja paksa oleh tentara Waffen SS, Wallenberg yang baru saja tiba di kamp tersebut kemudian naik ke atas menara pengawas sambil memberikan instruksi dengan pengeras suara supaya tahanan Yahudi yang mempunyai Schutzpass untuk segera bersiap menuju Safehouse miliknya. Di tengah orasinya, tiba-tiba saja tentara Jerman yang berada disebelahnya menodong kepala Wallenberg dengan senjata mesin miliknya dan kemudian salah satu perwira Waffen SS yang berada di depan Wallenberg juga mengacungkan pistol miliknya ke arah Wallenberg dan kemudian menembakan pistolnya ke udara untuk menaku-nakuti Wallenberg dan tahanan lainya.  
   Namun kisahnya yang paling terkenal adalah ketika Wallenberg bersama supir pribadinya bergegas menuju stasiun tempat dimana para tahanan Yahudi sedang bersiap untuk dideportasi menuju kamp maut Auschwitz. Yang lebih ironisnya lagi, ratusan tahanan Yahudi yang berada di stasiun tersebut adalah tahanan yang diselamatkan oleh Wallenberg di Safehouse miliknya yang dimasuki secara paksa oleh tentara Arrow Cross ( kesatuan prajurit Hungaria dibawah naungan Nazi) dan seluruh tahanan tersebut dijemput paksa menuju stasiun. Setelah bernegoisasi dengan para perwira Waffen SS, Wallenberg kemudian menaiki gerbong kereta berisi ribuan tahanan yang hampir berangkat menuju Auschwitz dan membagikan surat jaminan proteksi diri kepada seluruh tahanan Yahudi tersebut. 

   Menurut data dan informasi dari berbagai literatur sejarah, total jumlah keturunan Yahudi Hungaria yang diselamatkan dan diamankan oleh Wallenberg mencapai 10.000 jiwa. Diantara yang diselamatkan oleh Wallenberg, terdapat tokoh-tokoh penting di masa mendatang seperti Lars Enster, Biochemist yang menjadi anggota Nobel Foundation pada tahun 1978, Jacob Steiner, Professor dan peneliti Fisiologi terkemuka yang melakukan penelitian tentang reaksi molekul kimia pada manusia dan hewan, dan yang terakhir adalah Tom Lantos, Senator dan Politisi Amerika Serikat yang bergerak di bidang Hak Asasi Manusia.  

     
   Raoul Wallenberg Memorial di Gotheburg             Raoul Wallenberg Memorial di Budapest 
                    Sumber : tracesofwar.com                                                                    Sumber : Wikipedia   

      Setelah menjadi pahlawan bagi keturunan Yahudi, Wallenberg harus mengalami nasib tragis. Bermula ketika arah pertempuran di Perang Dunia II berbalik arah di akhir tahun 1944 dimana Hungaria dan ibukota Budapest jatuh ke tangan tentara merah Uni Soviet. Pada tanggal 17 Januari 1945, Wallenberg dipanggil untuk menghadap Jenderal Malinovsky di kota Debrecen yang menjadi markas besarnya dan bagi Wallenberg ini menjadi kesempatan besarnya untuk membahas dan membicarakan nasib para tahanan keturunan Yahudi setelah berakhirnya perang. Namun, setelah kepergianya ke Debrecen, Wallenberg seketika langsung menghilang tanpa kabar dan tanpa ada yang tahu bagaimana nasibnya. Dari sinilah kemudian desas-desus mengenai nasibnya dimulai, 

       Gustav Richter, Perwira Waffen SS yang ditahan oleh Uni Soviet memberikan sebuah kesaksian dalam suatu sidang di Swedia pada tahun 1955 bahwa dia sempat berada satu sel dengan Wallenberg di penjara Lubyanka, Moskow pada Januari 1945 dimana ketika itu Wallenberg setiap harinya diinterogasi hingga berjam-jam lamanya oleh otoritas Uni Soviet. Hingga pada kebebasan Richter tanggal 1 Maret 1945, nasib Wallenberg sudah tidak diketahui lagi. Kemudian muncul lagi suatu kabar bahwa Wallenberg beserta supir pribadinya ditembak mati oleh tentara lokal Hungaria dalam perjalananya ke Debrecen pada tanggal 8 Maret 1945 meskipun kabar ini kemudian dibantah oleh otoritas Swedia. Sebuah dokumen yang dirilis pada tanggal 17 Juli 1947 mengungkapkan bahwa Wallenberg meninggal dunia di dalam penjara karena penyakit malnutrisi. Kemudian yang terakhir adalah sebuah kesaksian dari Alexander Yakovlev, perwira Uni Soviet yang mengatakan bahwa Wallenberg dieksekusi oleh regu tembak Uni Soviet di Lubyanka. 

  Terlepas dari nasibnya yang tragis dan misterius, Wallenberg adalah pahlawan yang berjasa besar dalam nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Hingga kini, nama Wallenberg terus dikenang dan diperingati oleh para keturunan Yahudi di seluruh dunia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stasiun Kota Tua Jakarta, "Something that never Gets Old"

DJAKARTA WAREHOUSE PROJECT : " Come, Take The Moment and Be Free"

PON YOUR TONE " Gegap Gempita ala 80-an"